Kamis, 21 Februari 2013

CARA MENGATUR LALU LINTAS (CATUR LANTAS)

MACAM – MACAM PENGATURAN

 Teknik lalu lintas disesuaikan dengan perundang – undangan serta peraturan pelaksanaannya, diperinci dalam berbagai cara mengatur lalu – lintas sebagai berikut :
 
A)   Isyarat Lalu – lintas dengan menggunakan gerakan tangan ada 12 gerakan :
5 GERAKAN STOP
1
Stop Satu Jurusan tertentu
Memberhentikan kendaraan yang ditujukan terhadap kendaraan tertentu.
2
Ston semua jurusan
Memberhentikan kendaraan yang datang dari semua jurusan, depan, belakang, kanan dan kiri
3
Stop depan
Memberhentikan lalu lintas yang datang dari depan.
4
Stop belakang
Memberhentikan lalu lintas yang datang dari belakang.
5
Stop semua jurusan
Memberhentikan lalu – lintas yang datang dari depan dan belakang petugas.
3 GERAKAN JALAN
6
Jalan Kanan
Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan petugas
7
Jalan Kiri
Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri petugas
8
Jalan kanan – Jalan Kiri
Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan dan kiri petugas.
2 Gerakan percepat
9
Percepat kanan
Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kanan petugas.
10
Percepat Kiri
Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kiri petugas
2 GERAKAN PERLAMBAT
11
Perlambat Depan
Memperlambat kendaraan yang datang dari arah depan petugas
12
Perlambat belakang
Memperlambat kendaraan yang datang dari arah belakang petugas

 
 
 
 

B) Mengatur lalu – lintas dengan isyarat peluit :

Berdasarkan order Kepala Kepolisian Negara/Menteri Ex Officio tertanggal 18 Januari 1980 No. 1/1/5/B/60 ( order no.1/XII/1960)
Isyarat – isyarat yang dapat diberikan dengan peluit ialah :
  • Tiupan panjang   1  x    berarti berhenti
  •  Tiupan pendek    2  x    berarti jalan
  •  Tiupan pendek berulang – ulang ( lebih dari 2x) untuk meminta perhatian pemakai jalan yang tidak mematuhi isyarat yang telah diberikan petugas. 

C) Mengatur Lalu – lintas dengan isyarat Cahaya

Diberikan dengan menggunakan isyarat lampu senter warna merah yaitu  :
  • Sinar panjang berarti berhenti.
  •  Sinar pendek 2   x  berarti berjalan
  •  Sinar pendek berulang – ulang lebih dari 2x berarti untuk meminta perhatian pemakai   jalan yang tidak mematuhi isyarat yang telah diberikan petugas.

D) Mengatur lalu lintas dengan APILL ( Alat Pemberi Isyarat Lalu – lintas )

Diatur dalam surat keputusan MENHUB Nomor 62 Tahun 93 yaitu  :
  • Dengan APIL 3 Warna ( Merah, Kuning, Hijau ) digunakan untuk mengatur kendaraan bermotor       ( traffic light )
  •  Dengan APIL 2 warna ( merah, hijau ) digunakan untuk mengatur kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Penggunaan APIL 2 Warna pada tempat – tempat penyeberangan dan harus dilengkapi oleh isyarat suara serta memiliki symbol (bentuk orang berdiri / berjalan)
  • Dengan APIL  2 warna ( merah , kuning ) digunakan untuk memberi peringatan bahaya, yang mengisyaratkan pengemudi harus berhati – hati apabila menyala lampu kuning dan berhenti apabila menyala warna merah. APIL tersebut dipasang pada persilangan jalan kereta Api.

 

 

TANDA JEJAK

Tanda jejak dalam kepramukaan acap kali dipergunakan ketika menjelajah dengan jenis yang bermacama-macam, ada dari goresan di atas tanah, menggunakan ranting, rumput, bebatuan, hingga cat. 






FORMASI / BENTUK BARISAN

ada berbagai macam bentuk Barsan dalam Gerakan Pramuka. Bentuk Barisan ini sering Kita kenal dengan istilah Formasi Baris Berbaris (FBB). memang mudah dalam mempelajari Formasi Baris Berbaris ini, namun jika tidak di dukung dengan sebuah media (gambar), kadang juga agak sulit.
 















Rabu, 20 Februari 2013

TALI TEMALI

Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya
1.         Simpul ujung tali
            Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.         Simpul mati
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.         Simpul anyam
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.         Simpul anyam berganda
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.         Simpul erat
            Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6.         Simpul kembar
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7.         Simpul kursi
            Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8.         Simpul penarik
            Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9.         Simpul Laso
            Gunamya menjerat binatang buas

 
  Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini

GAMBAR SIMPUL UJUNG TALI


GAMBAR SIMPUL ANYAM BERGANDA






GAMBAR SIMPUL ANYAM


GAMBAR SIMPUL ERAT

GAMBAR SIMPUL KEMBAR

GAMBAR SIMPUL KURSI
 




GAMBAR SIMPUL PENARIK

SIMPUL LASO






lyrik Lagu Hymne Pramuka



Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan
Dharmaku kubhaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tahah Airku
Kami jadi pandumu

Mengenai Saya

“ REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA MEMBANGUN WATAK BANGSA YANG BERKARAKTER”